open your mind for a new knowledge

Jumat, 03 Oktober 2014

Posted by Litha in | 20.58 No comments

Haiiii Semuaaaa...........
Sudah lama saya tidak memposting update terbaru dikarnakan saya beberapa hari yang lalu sedang menjalani UTS MKU. Nah, hari ini saya akan kembali membagi ilmu kepada kalian semua masih berhubungan dengan Filsafat Manusia. Hari ini saya akan membahas tentang Eksistensialisme menurut Kirkegaard dan Sertre. Baiklah saya akan memulai pembahasan kita malam ini. Selamat membaca guys...

Eksistensialisme



Eksistensialisme Menurut Kirkegaard


Eksistensialisme merupakan aliran yang pokok utamanya adalah manusia dan cara beradanya yang khas di tengah makhluk lainnya. Jiwa eksistensialisme merupakan pandangan manusia sebagai eksistensi.
Secara etimologi, Ex yang berarti keluar dan Sistensia (sistere) yang berarti berdiri. Manusia bereksistensi adalah manusia baru menemukan diri sebagai aku dengan keluar dari dirinya. Pusat diriku terletak di luar diriku. Eksistensi tidak bisa disamakan dengan "berada" hanya manusialah yang bereksistensi. Eksistensialisme tidak ada pemahaman yang sama. Eksistensialisme dari segi isi bukan satu kesatuan, melainkan gaya berfilsafat. Setiap filsuf mempunyai pendapat-pendapat sendiri. Tokoh-tokoh yang membahas tentang eksistensialisme, yaitu:
  • Kirkegaard
  • Edmund Hurrsel 
  • Martin Heidegger
  • Gabriel Marcci
  • Jean Paul Sartre
  • dll
Konsepsi yang sama diantara para tokoh diatas adalah membatasi tentang manusia konkrit, manusia sebagai eksistensi.

Ciri-Ciri Eksistensialisme sbb:
  • Motif pokok adalah eksistensi, cara manusia berada
  • Bereksistenssi harus diartikan secara dinamis. Berarti menciptakan diri secara aktif, berbuat, menjadi, merencanakan
  • Manusia di pandang terbuka, belum selesai. Manusia terikat pada dunia sekitarnya, khususnya pada sesama.
  • Memberikan penekanan pada pengalaman konkrit

Kirkegaard
Soren Aabye Kirkegaard lahir di Kopenhagen, Denmark 15 Mei 1813. Beliau pernah belaajar di Kopenhagen University dengan studi Teologi, tetapi tidak selesai. Beliau sempat menjauh dari teman dan agamanya. Beliau pernah bertunangan dengan Regina Olsen, namun tidak menikah. Tahun 1849 Beliau kembali memeluk agama Kristen. Beliau meninggal pada tahun 1855 dan beliau di kenal sebagai Bapa Eksistensialisme setelah 50 tahun dari kematiannya.



Pokok Ajaran Kirkegaard
  • Kritik tehadap Hegel. Bahwa Hegel sebagai pemikir besar, tetapi melupakan kalau manusia adalah eksistensi manusia individual dan konkrit. Manusia tidahk dapat dibicarakan "pada umumnya" atau "menurut hakekatnya" karena manusia pada umumnya tidak ada.
  • Yang ada itu adalah manusia konkret yang semua penting, berbeda dan berdiri di hadapan Tuhan
  • Bagi Kirkegaard, eksistensi adalah merealisir diri, mengikat diri dan bebas, dan mempraktikan keyakinan dan mengisi kebebasannya.
  • Hanya manusia bereksistensi karena dunia, binatang dan sesuatu lainnya hanya "ada". Juga Tuhan "ada".
3 Cara Bereksistensi
tiga sikap terhadap hidup ialah sebagai berikut:
  1. Sikap Estetis : merengguh sebanyak mungkin kenikmatan yang dikuasai oleh perasaan.
  2. Sikap Etis : menerima kaidah-kaidah moral , suara hati, dan arah hidup
  3. Sikap Religius ; berhadapan dengan Tuhan
Manusia menjadi seperti di percayainya
Pernyataan Parmenides hingga Hegel "Berpikir sama dengan berada" di tolak oleh Kirkegaard.

Waktu dan Keabadian
Setiap orang adalah campuran dari ketakterhinggaan dan keterhinggaan. Manusia bergerak menuju Allah, tapi juga terpisah dari Allah. Manusia hidup dalam dua dimensi, yaitu Keabadian dan Waktu. Saat berarti titik dimana keabadian dan waktu bersatu.

Subyektivitas dan Eksistensi Sebagai Tugas
  • Eksistensi manusia bukan hanya sekedar fakta
  • Eksistensi manusia adalah tugas yang berarti harus dijalani dengan kesejatian sehingga orang tidak tampil dengan semu
Publik dan Indvidu 
Publik bagi Kirkegaard hanya abstraksi belaka bukan realitas. Manusia harus berani bila ditanya pendapat karena biasanya publik hanya bisa berkomentar diam-diam. Kirkegaard bukan menolak adanya kemungkinan bagi manusai untuk bergabung dengan yang lain, hanya setalah individu bersikap etis, baru lah terjadi penggabungan bersama.
 
Nah, itu dia pembahasan tentang Eksistensialisme menurut Kirkegaard. Selanjutnya saya akan membahas tentang Eksistensialisme Menurut Jean Paul Sartre. Selamat menyimak ya semua............

Eksistensialisme Meenurut Jean Paul Sartre
Eksistensial menurut Sartre sama dengan apa yang di ungkapkan oleh Kirkegaard. Definisi hingga ciri-ciri dari eksistensialisme yang di kemukakan oleh Kirkegaard sama dengan pemikiran Sartre.

Jean Paul Sartre

Jean Paul Sartre lahir di Paris tahun 1905. Beliau menjdi guru pada tahun 1929. Pada tahun 1931 s.d. 1936 beliau menjadi dosen Filsafat di Le Havre. Pada tahun 1941 beliau menjadi tawanan perang dan pada tahun 1942 s.d. 1944 menjadi dosen Loycee Pasteur. Sartre banyak sekali menulis karya filsafat dan sastra di negaranya. Aliran Eksistensialisme yang di anut di pengaruhi oleh Hurrserl dan Heidegger. 

Pemikiran Filsafat Sartre
Sulit sekali menjabarkan pemikiran filsafat Sartre secara singkat. Bagi Sartre manusia mengada dengan kesadaran sebagai dirinya sendiri. Manusia yang eksistensi adalah manusia yang keterbukaan. Bagi manusia eksistensi mendahului esensi. Asas pertama untuk memahami manusia harus mendekatnya sebagai subjektivitas. Apapun makna yang diberikan pada eksistensinya, manusia sendirilah yang bertanggung jawab. Tanggung jawab yang menjadi beban kita jauh lebih besar dari sekedar tanggung jawab terhadap diri kita sendiri.





Tanggung jawab dibedakan menjadi dua dalam pemikiran Sartre, yaitu "berada dalam diri" dan "berada untuk diri". Berada dalam diri sama dengan berada an sich, berada dalam dirinya, berada itu sendiri. Semua yang berada dalam diri itu tidak aktif. Bagi Sartre segala yang berada dalam diri itu memuakkan. Sementara berada dalam diri sama dengan berada yang dalam sadar akan dirinya, yaitu cara berada manusia. Biasanya kesadaran kita bukan kesadaran akan diri melainkan kesadaran diri. Kesadaran kita diberi bentuk kesadaran akan diri. Tuhan tidak bisa dimintai tenggung jawab. Tuhan tidak terlibat dalam putusan yang diambil oleh manusia. Manusia adalah kebebasan dan hanya sebagai makhluk yang bebas dia harus bertanggung jawab. Tanpa kebebasan eksistensi manusia menjadi absurd. Bila kebebasannya ditiadakan, maka manusai hanya sekedar eensensi belaka.

Hal-Hal yang Mengurangi Kebebasan Manusia

Bebrapa kenyataan (kefaktaan) yang mrngurangi penghanyatan kebebasan adalah sebagaai berikut:
  1. Tempat kita berada situasi yang memberi struktur pada kita, tetapi juga kita beri struktur
  2. Masa lalu tidak mungkin meniadakan karna masa lalu menjadikan kita sebagaimana kita sekarang ini
  3. Lingkungan sekitar
  4. Kenyataan adanya sesama manusia dengan eksistensinya sendiri
  5. Maut tidak bisa ditunggu saat tibanya, walaupun pasti akan tiba
Kebutuhan Manusia
Dalam eksistensi manusia kehadiran selalu menjelma ssebagiaa wujud yang bertubuh. Tubuh mengukuhkan kehadiran manusia. Tubuh sebagai pusat orientasi tidak bisa dipandang sebagai  alat semata-mata , tetapi mengukuhkan kehadiran manusia sebagai eksistensi.

Komunikasi dan Cinta
Komunikasi adalah suatu hal yang aprion tidak mungkin tanpa adanya sengketa karena setiap kali orang menemui orang lain pada akhirnya akan saling objektifikasi. Cinta adalah bentuk hubungan keinginan ssaling meiliki (objek cinta). Akhirnya cinta bersifat sengketa karena objektifikasi yang tidak terhindarkan.

Nah, itu lah pembahasan tentang eksistesialisme menurut Jean Paul Sartre. Dan sebelumnya saya juga sudah membahas tentang eksistensialisme menurut Kirkegaard. Sekian ilmu yang bisa saya bagi hari ini jangan lupa untuk selalu mengikuti update materi terbaru sampai besok hari minggu ya....
Jangan lupa comment,kritik,saran dan penilaiannyaya....Thanks for visit my blog ^^ Keep enjoy guys...

Sumber:
http://cdn.slidesharecdn.com/ss_thumbnails/eksistensialisme-121002085401-phpapp01-thumbnail-4.jpg?cb=1349186114 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHoP9tlbCYy4cWxnLizLpUoG_29E1ey7OXpNNSty8OLbB1n2YpVwO1VupYaVyWGRG74nEJ0JflR1tmG8EX71AI6aHZ-6IGUeeYJgCVdujBDASE4iaHf0YOWSgGQS4PMHQ3pNhaNXNDAOZw/s1600/exist.jpg 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPXzviHkrj-k8WzvQFMGr8NiSmiwO5UBSNcOFprGUEFTzQG9I67DZOVrB_ep43cimh76yvgOea2xRjEce7TlckbX-E_s2mWLpInx25ElqQgb-3U3XHvSJQqjEcE_d5P5ugIAYqm17gkR8y/s400/sartre+kerja+sambil+rokok.jpg 
http://sekolahminggu.com/wp-content/uploads/2013/08/Soren-Kierkegaard.jpg
http://mrfzx.files.wordpress.com/2013/02/exist2.jpg?w=211&h=299 
Power Point by Dr. Raja Oloan Tumanggor


0 komentar:

Posting Komentar

Search

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter