open your mind for a new knowledge

Kamis, 02 Oktober 2014

Posted by Litha in | 21.30 1 comment
Hello guys..........
Kali ini saya akan membahass tentang Filsafat Manusia yang berhubungan dengan Etos Kerja. Saya tidak akan berlama-lama berbasa-basi karena saya tahu pasti kalian semua sudah tidak sabar lagi untuk membahas materi yang satu ini. Semoga bermanfaat dan selamat membaca semua :))))

Etos Kerja



Latar Belakang dan Sejarah


Masyarakat Yunani dan Abad Pertengahan
Pada masyarakat Yunani kuno, kerja atau pekerjaan kurang mendapatkan perhatian. Bahkan ada kecenderungan kerja tidak dipandang sebagai sesuatu mendasar bagi perwujudan eksistensi manusia.

Masyarakat Reformasi dan Industrialisasi
Menurut Marx Webber (1857-1974) kerja adalah sarana untuk mengembangkan  pribadi dan dunia serta sarana bagi keselamatan jiwa. Calvin adalah tokoh yang pada zaman ini memandang kerja sebagai ungkapan rasa memilih terhadap kerajaan surga. Industrialisasi merupakan perubahan secara pesat pada bidang pertanian, pertambangan, transportasi, dan sebgainya. Filsu-filsuf yang berpandangan sepeti ini antara lain John Locke (1632-1704), Adam Smith (1723-1790), George Wilhelm Friedrich Hegel (1770-1881), Karl Marx (1818-1883).

Pandangan Beberapa Tokoh
Pandangan John Locke



Dalam sejarah filsafa John Locke digolongkan sebagai filsuf yang meletakkan dasar bagaimana kerja menjadi bagian penting dari eksistesi manusia. Ia menyatakan bahwa pekerjaan menciptakan hak yang disebut sebagai hak alamiah. Ada tiga argumen dasar John Locke untuk menempatkan kerja sebagai sesuatu yang mendasar bagi setiap manusia, yaitu:
  1. Kelekatan kerja pada tubuh manusia
  2. Kerja merupakan perwujudan diri manusia
  3. Kerja berkaitan dengan hidup
Pandangan Adam Smith


Adam Smith menguniversalkan makna kerja bagi manusia dengan menyatakan bahwa seluruh kebudayaan merupakan hasil dari pekerjaan manusia. Ia mengelompokan dua jenis pekerjaan, yakni pekerjaan produktif ( kaum tani,buruh) dan pekerjaan tidak produktif (prajurit, politisi,ahli hukum). Ada tiga alasan penting pembagian kerja menurut beliau, yaitu:
  • Meningkatkan kerajinan pada setiap pkerja yang pada gilirannya memperbaiki kondisi hidup pekerja dan masyarakat ke arah yang lebih baik.
  • Pembagian kerja menyebabkan penghematan waktu.
  • Pembagian kerja mendorong dan menimbulkan penemuan mesin-mesin baru yang mempermudah sekaligus menghemat tenaga kerja.
Pandangan George Wilhelm Fiedrich Hegel


Hegel menempatkan pekerjaan sebagai keseluruhan konteks kegiatan manusia. Ia menilai bahwa kerja adalah sesuatu yang dinamis, berkembang dan menjadi sarana bagi manusia untuk menyadari diri melalui taraf-taraf dialektis yang semakin mendalam. Artinya manusia menemukan diri apabila menyadari sepenuhnya apa yang dikerjakannya. Ada bentuk kesadaran yang diungkapkan oleh Hegel, yaitu:
  • Kesadaran akan keakuan manusia secara negatif artinya ketika melihat objek-objek manusia menyadari dirinya bukan sebagai objek, melainkan sebagai subjek.
  • Kesadaran bahwa tanpa objek, manusia tidak memilki kesadaran.
Pandangan Karl Marx


Marx menempatkan pekerjaan sebagai realitasasi diri melalui objektivitas. Bagi Marx, selain mengungkapkan dimensi personal, kerja juga mengungkapkan dimensi sosial.

Sejarah Kerja
Pengertian kerja berkembang dalam pemikiran-pemikiran dan tujuan-tujuan tentang kerja  yang pada akhirnya arti atau makna kerja itu sendi. Tahun 2600 tahun yang llau di Yunani, Hesiodotus berpendapat bahwa kerja adalah isi utama dari kehidupan manusia. Di Eropa pada abad ke-14, para rahib Benediktin beekerja di ladang dan sawah bergantian dengan mereka berdoa. Kerja tangan dianggap sebagai sesuatu yang sama sucinya seperti berdoa. Plato menegaskan ada berbagi macam level manusia dan setiap manusia memiliki pekerjaan yang sesuai dengan levelnya. Pada abad ke-17 dan ke-18, refleksi filsafat tentang kerja mulai berubah arah. Salah satu filsuf Inggris yang bernama John Locke pernag berpendapat bahwa pekerjaan maetupakan sumber untuk memperoleh hak milik pribadi. Hegel, fisuf Jerman, berpendapat  bahwa pekerjaan membawa manusia menemukan dan mengaktualisasikan dirinya. Karl Marx berependapat bahwa pekerjaan merupakan sarana manusia untuk menciptakan diri.

Hakikat Kerja


Definisi Kerja
Kerja adalah wadah bagi pembentukan diri manusia dalam membangun dunianya. Melalui tiga fakor yang diperlihatkan H Arvon membantu kita untuk menilai apakah sebuah kegiatan dapat disebut kerja atau tidak, yaitu:
  • Keterlibatan dimensi subjek secara intensif. Artinya sebuah pekerjaan tidak dilakukan dengan asal-asalan melainkan melibatkan totalitas dari subjek (cita,karsa dan rasa)
  • Hasil yang bermanfaat
  • Megeluarkan energi
Kerja Manusia vs Kerja Hewan
Manusia tidak jauh berbeda denga apa yang dilakukan hewan, tetapi dalam tatran intelektif antara kerja manusia dengan kerja hewan sangatlah berbeda, yakni:
  • Jenis energi yang dikerahkan
  • Hasil kerja
  • Dorongan kerja 
  • Makna kerja
Dua Elemen Kerja
Ada dua elemen penting suatu kegiatan disebut sebagai kerja atau pekerjaan, elemen itu adalah Elemen subjek adalah potensi atau kekuatan yang melekat di dalam diri manusia meliputi pikiran, keinginan, hati, kebebasan, kehendak dan  kemampuan dan elemen objektif adalah sarana pendukung untuk merealisasikan pikiran, kemauaan dan rencananya.

Peran Istimewa Tangan
Salah satu instrumen yang penting dalam diri manusia adalah tangan. Ada bebrapa argumen untuk emnyatakan keistimewaan tangan, yaitu:
  • Posisi vertikal tubuh manusia
  • Kekayaan fungsi tangan
  • Tangan bersifat personal dan sosial
Tiga Dimensi Kerja
  1. Dimensi Personal.Melalui kerja manusia menunjukan nilai kemanusiaannya. Inilah yang dimaksudkan bahwa kerja sebagai ungkapan pribadi.
  2. Dimensi Sosial. Menurut gagasan Heidegger ini kerja mengandung makna bahwa apapun yang dilakukan manusia selalu melibatkan orang lain. Keterlemparan justru membuat manusia harus melakukan sesuatu sebagai tanda tanggung jawab terhadap orang lain. Karena itu, kerja tidak bisa terlepas dari bingkai sosialitas.
  3. Dimensi Etis.Nilai-nilai etis yang dikandung atau dituntut dalam kerja, yaitu keadilan,tanggung jawab, dan kejujuran.

Etos Kerja


Etos kerja dapat diartikan sebagai konsep tentang kerja atau paradigma keerja yang diyakini ileh seseorang atau sekelompok orang sebagai baik dan benar yang diwujudnyatakan melalui perilaku kerja mereka secara khas. Etos kerja berhubungan dengan beberapa hal penting meliputu:
  • Orientasi ke masa depan, yaitu segala sesuatu direncanakan dengan baik, baik waktu, kondisi untuk ke depan agar lebih baik dari kemarin.
  • Menghargai waktu dengan adanya disiplin waktu
  • Tanggung jawab, yaitu memberikan asumsi bahwa pekerjaan yang dilakukan merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan ketekunan dan kesungguhan.
  • Hemat dan sederhana, yaitu sesuatu yang berbeda dengan hidup boros sehingga bagaimana pengeliuaran itu bermanfaat untuk kedepan.
  • Persaingan sehat, yaitu dengan memicu dirj agar pekerjaan yang dilakukan tidak mudah patah semangat dan menambah kreativitas diri.
Adapun fungsi eros kerja, yaitu pendorong timbulnya perbuatan, penggairah dalam aktivitas, dan  penggerak.

Cara Menumbuhkan Etos Kerja
  1. Menumbuhkan sikap optimis
  2. Jadilah diri sendiri
  3. Keberanian untuk memulai
  4. Kerha dan waktu 
  5. Konsentrasi dan fokus pada pekerjaan
Kerja Bermartabat
Etos kerja yang dibangun sebuah perusahaan jasa keuangan  termasuk dalam dimensi kerja bermartabat. Tampak jelas bahwa pekerjaan telah direduksikan hanya sebaagai sarana pemenuhan kebutuhan dan itu artinya menyamakan oekerjaan dengan kerja tangan dalam arti labour.

Etos Kerja di Jerman: Mittelstand
Mittelstand secara harfiah diterjemahkan sebagai "kelas menengah" atau bisnis kelas menengah. Namun, maknanya lebih dalam dan lebih luas daripada itu, yakni ssuatu etos kerja dan suatu paham filosofis tentang bagaimana kita harus hidup. Secara sederhana, ada beberapa inti dari Mittelstand, yakni etos kerja radikal, spesialisasi, familiaritas, kejujuran, konservatisme keuangan, investasi pada manusia, dan pemerintah yang kompeten.

Etos Kerja dan Spesialisasi
Salah satu semboyan yang vukuo dikenal di kalangan para pekerja di Jerman adalah "Work hard, play hard". atau dalam bahasa Jerman "wer viel arbeitet , soll auch viel feeiem". Artinya orang yang bekerjaa banyak juga harus berpesta banyak. Tidak ada kerja atau sedikit kerja, maka orang tidak boleh berpesta. Inilah yang disebut etos kerja radikal.

Familiaritas dan Konservasitisme
Pabrik sepatu Meindl di Kirschanschoring, Jerman Selatan, kita aka menemukan contoh bisnis Mittelstand yang menarik. Sekitar 200 orang bekerja di pabrik sepatu dan suasana di pabrik seperti di dalam keluarga, yakni amat familiar. Pabrik-pabrik tersebut menerapkan kebijakan yang jujur dan konservatif. Artinya merekaa tidak mau mendapatkan uang cepat karena bermain saham atau menipu bank sehingga mendapatkan pinjaman besar dengn kredibilitas palsu. Dengan kata lain, dari ssudut pandang perusahan-perusahan di AS dan Inggris, mereka adlaah perusahaan-perusahaan tradisional yakni perusahaan-perusahaan yang memperkerjakan banyak orang, giat memproduksi barang bermutu tinggi untuk dijual, tanp hutang karena hnya membeli apa yang mampu mereka beli dan tidak punya masalah dengan bank serta tidak bermain bursa saham inilah salah satu ciri dari Mittelstand yakni konservatisme dan kejujuran yang berkesan kuno tapi berhasil.

Peran Pemerintah
Kompetensi pemerintah Jerman di dalam mmeimpin rakyatnya sangat baik dan harus diakui bahwa pemerintah Jerman amat birokratis.Walaupun amat birokratis dan "semi-paranoid", tingkat korupsi di Jerman sangat kecil. Ini menunjukkan bagaimana pemerintah Jerman yang sangat kompeten dalam mengatur segala sesuatu demi kemakmuran seluruh masyarakat Jerman.

Nah, itulah pembahasan yang bisa saya berikan tetang Etos Kerja. Kalian juga bisa menambah wawasan kalian sendiri dengan membaca buku tentang Etos Kerja. Thanks for visiting guys.....

Sumber:
Buku Pembelajaran KBK Filsafat UNTAR
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYttjdclfo-vuJPegU9AyUpnIDdAxWYvrU8J8BHjt_456Vl0sU3OUKa9jAw_-Lrt_H2JIovaUzk5b2lSynkAOa4mctyjI6sHwanYX0Oa3h6I0reRfuphHfQlW0yjK9rPmb6QDyMT9L20c/s320/etos+kerja.jpg
http://retnodamayanthi.files.wordpress.com/2008/07/8.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJceTrOiMPyanpnYTXmkW47GoZncdTzFOg6h1hyphenhyphensJS4ZT6FU8eS7Fq5UGOsqxOkk47HHDHWxRPHULxlLC766t9KWfrJ7JM0Y-cxjKQ_uRNtXnHBF7FLnw30_U4QPzjfnND0tu4RT9ktjQ/s1600/work-passion2.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0L2hOg1IE7ixUBwm4cRQN2Aq8KXTUi2LLC35kpvb7YdNUsCNLRmKDPsW-0sl_-fga3srqkZpBo_qxovXf5K1sGdAAji_b7g-CcwfY9MSOiCB33BUVXER3c4hRMwPJqUn557cpl9btFvRc/s1600/Atlantisbinneplaats.jpg
http://www.philipmould.com/admin/resources/mn0546.jpg
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/43/Adam_Smith_The_Muir_portrait.jpg
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/08/Hegel_portrait_by_Schlesinger_1831.jpg
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/d4/Karl_Marx_001.jpg

1 komentar:

  1. Blog lu bagus banget, berwarna, kreatif banget, keren dehhhh, kasih 100 buat lu!!!

    BalasHapus

Search

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter