Hai semua, hari ini saya akan melanjutkan postingan yang sudah saya singgung di postingan sebelumnya. Hari ini saya akan membahas tentang "Logika (Critical Thinking)". So, selamat membaca para bloggers semoga bermanfaat dan jangan lupa beri saran, kritik, dan penilaian ya buat blog saya ^^
Logika (Critikal Thinking)
Critical Thinking
Berpikir kritis adalah kemampuan untuk menilai sesuatu atau mengambil keputusan yang
berdasarkan data-data atau fakta-fakta yang ada secara kritis agar mendapatkan
penilaian atau keputusan yang tepat.
Karakteristik
berpikir kritis sebagai berikut:
- Rasional, Reasonable, dan Reflektif
- Melibatkan Skepticism yang Sehat dan Kontruktif
- Otonomi
- Kreatif
- Adil
- Dapat Dipercaya dan Dilakukan
Pemikir Kritis di Psikologi akan mempraktekkan ketrampilan kognitif dalam:
- Analisa
- Aplikasi standar
- Diskriminasi
- Pencarian informasi
- Pembuatan alasan logis
- Prediksi
- Transformasi pengetahuan
Lima model
berpikir kritis :
- Total Recall : Kemempuan untuk mengingat fakta atau suatu kejadian di dalam otak serta dapat diingat kembali saat dibutuhkan.
- Habits (Kebiasaan)
- Inquiry (Pencarian Informasi) : Mencari atau menggali sebuah informasi dengan mencari fakta atau bukti yang nyata, agar hasil yang didapat lebih akurat.
- New Ideas dan Creativity : meberikan inovasi dengan membuat sebuah ide baru terhadap suatu hal dan berpikir agar ssesuatu hal itu dapat menarik dengan pemikiran kreatif yang kita miliki.
- Knowing How You Think : kita harus tau apa yang kita pikirkan dan tahu cara atau prosesnya. (Metacognition).
Logika
Logika berasal dari bahasa Yunani yaitu logikos yang berarti sesuatu yang
diungkapkan lewat bahasa. Istilah Logika pertama kali oleh Zeno dari Citium
(344-262 SM).
Logika adalah
cabang filsafat yang mempelajari, menyusun, dan membahas asas-asas/aturan
formal serta kriteria yang sahih bagi penalaran dan penyimpulan untuk mencapai
kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional. Ada dua objek
logika yaitu:
•
Objek
material logika
adalah manusia itu sendiri.
•
Objek formal
logika ialah
kegiatan akal budi untuk melakukan penalaran yang tepat yang tampak melalui ungkapan pikiran melalui bahasa.
Mempelajari
logika sangat bermanfaat. Berikut ini adalah manfaatnya:
- Membantu setiap orang untuk mampu berpikir kritis, rasional, metodis.
- Kemampuan meningkatkan kemampuan bernalar secara abstrak.
- Mampu berdiri lebih tajam dan mandiri.
- Menambah kecerdasan berpikir, sehingga bisa menghindari kesesatan dan kekeliruan dalam menarik kesimpulan.
Macam-Macam
Logika adalah sebagai berikut:
•
Logika
kodrati: suatu
suasana saat akal budi bekerja menurut hukum logika secara spontan.
•
Logika
ilmiah: berusaha
mempertajam akal budi manusia agar dapat bekerja lebih teliti atau tepat, sehingga kesesatan dapat dihindari. Mempelajari berbagai
aturan, hukum, asas agar diperoleh pemikiran yang benar dan bisa
dipertangungjawabkan secara rasional.
Logika Formal (Logika Minor) adalah logika yang berbicara tentang
kebenaran bentuk. Logika ini menarik simpulan dari premis yang mengabaikan isi
dari argumennya. Logika Material (Logika Mayor) adalah logika yang berbicara
tentang kebenaran isi.
Logika Induksi dan Logika Deduksi
Penalaran Induksi
Penalaran Induksi adalah penalaran yang dimulai
dengan gejala-gajala secara terperunci untuk menghasilkan simpulan yang umum.
Ciri-ciri
penalaran induksi adalah sebagai berikut:
- Premis-premis dalam penalaran induksi merupakan proposisi empiris yang berhubungan langsung dengan observasi indera. Indera menangkap dan akal menerima.
- Kesimpulan dalam penalaran induksi lebih luas dari pada apa yang dinyatakan di dalam premis-premisnya. Karena itu, pikiran tidak terikat untuk menerima kebenaran kesimpulannya. Jadi menurut kaidah-kaidah logika penalaran ini tidak sahih.
- Meskipun kesimpulan induksi itu tidak mengikat, akan tetapi manusia yang normal akan menerimanya, kesuali apabila ada alasan untuk menolaknya. Jadi dapat dikatakan bahwa kesimpulan induksi itu memiliki kredibilitas rasional yang disebut probabilitas.
Generalisasi Induksi adalah proses
penalaran berdasarkan pengamatan atas gejala dengan sifat
tertentu untuk menarik
kesimpulan tentang semua. Ada tiga syarat
membuat generalisasi: tidak terbatas secara numerik, tidak terbatas secara spasio
temporal, dan dapat dijadikan
dasar pengandaian.
Analogi Induksi adalah membandingkan dua hal yang
berbeda dan mencari kesamaan dari kedua hal tersebut.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kesesatan dalam penalaran induktif,
yaitu:
· Faktor
Tergesa-gesa
· Faktor
ceroboh
· Faktor
prasangka
Hubungan
sebab-akibat merupakan
suatu hubungan yang intrinsik atau hubungan yang asasi dalam pengertian
hubungan yang sedemikian rupa sehingga apabila satu (sebab) ada / tiada maka
yang lain juga pasti ada / tiada. Hubungan sebab akibat antara
peristiwa-peristiwa dapat terjadi dalam tiga pola, yaitu:
- Pola dari sebab ke akibat
- Pola dari akibat ke sebab
- Pola dari akibat ke akibat.
Penalaran Deduktif
Penalaran Deduksi adalah suatu proses
tertentu dalam proses itu akal budi kita menyimpulkan pengetahuan yang lebih
‘khusus’ dari pengetahuan yang lebih ‘ umum’ . yang lebih khusus itu sudah
termuat secara implisit dalam pengetahuan yang lebih umum. Suatu argumentasi
disebut silogisme apabila mengikuti ciri-ciri sebagai berikut:
- Semua pernyataannya (proposisi) adalah proposisi kategoris.
- Terdiri dari dua premis dan sebuah kesimpulan.
- Dua premis dan satu kesimpulans ecara bersama-sama memuat tiga term (kata) yang berbeda dan masing-masing trem tampak di dalam dua dari tiga proposisi.
Nah, itulah ilmu yang dapat saya bagikan ke para
bloggers hari ini semoga bermanfaat ya!!. Ikuti terus postingan-postingan yang
akan saya update setiap harinya ^^ Silahkan memberi saran, kritik dan
penilaian para bloggers ya, karena itu sangat membantu agar saya dapat lebih
baik lagi. Thanks for visiting my blog ^^
Sumber:
Power Point
by Carolus Suharyanto
Power Point
by Dr. Mikha Agus Widiyanto, S.Th., M.Pd.
Kalo dr segi artikel, coba utamakan dulu siapa reader-targetnya, remaja sma atau mahasiswa, jadi saat bikin postingannya kebawa suasana gitu.Kalo cuman di awal sm akhir paragraf malahkeliatan cuek sm artikel
BalasHapusKalo segi blog, cba tataletak postingan dibikn ditengah blog, jadi keliatan rapi apalagi klo tiap paragraf paje rata kiri-kanan.
Nilai :80
makasih kritik dan sarannya, saya akan mencoba lebih baik lagi dari ini ^^
Hapuswow litha blognya uda lengkap loh bagus pula ada gambarnya
BalasHapusgw kasih nilai 80 yah hehehe
semangat terus bwt blognya
litha blognya bagus bangett.. kreatif ada gambar-gambarnya jugaa, isi nya lengkap jugaa.. nilainya 95 dehhh
BalasHapusudah rapi bagus banget pulaa aku kasih 90 yaaa ^^ lanjutkan lithaaa....
BalasHapuslithaa udah bagus blognyaa ditunggu pos selanjutnya yaa nilainya90
BalasHapusMakasih teman-teman atas comment dan penilainnya ^^
BalasHapusaaaa bagus lit:))) gue kaya buka wikipedia di blog lu hehehe lengkap say 90 ;))
BalasHapus