Hello guys.....
Sekarang saya akan membahas materi tentang Pengetahuan dan Intelegensi Manusia. Materi ini masih termasuk dalam filsafat manuisa. Seperti yang kita ketahui, bahwa manusia memiliki inttelegensi atau tingkat kecerdasan yang berbeda-beda dan memiliki kemampuan untuk mempelajari sebuah pengetahuan. Nah, disini saya akan mengkkaji apa itu pengertan pengetahuan dan intelegensi manusia dan kompleksitas pengetahuan manusia itu sendiri. Saya tidak akan berlama-lama lagi langsung saja saya akan memaparkan materinya. Selamat menikmati materinya guys....
alui.
Sekarang saya akan membahas materi tentang Pengetahuan dan Intelegensi Manusia. Materi ini masih termasuk dalam filsafat manuisa. Seperti yang kita ketahui, bahwa manusia memiliki inttelegensi atau tingkat kecerdasan yang berbeda-beda dan memiliki kemampuan untuk mempelajari sebuah pengetahuan. Nah, disini saya akan mengkkaji apa itu pengertan pengetahuan dan intelegensi manusia dan kompleksitas pengetahuan manusia itu sendiri. Saya tidak akan berlama-lama lagi langsung saja saya akan memaparkan materinya. Selamat menikmati materinya guys....
alui.
Pengetahuan dan Intelegensi Manusia
Pengetahuan itu dikatkan inderawi lahir atau inderawi luar kalau orang yang mencapainya secara langsung melalui penglihatan, pendengaran, pembau, perasaan, serta peraba setiap kenyataan yang mengelilinginya. Pengetahuan itu dinamakan pengetahuan inderawi batin ketika menampakkan dirinya kepada oraang dengan ingatan dan khayalan, baik mengenai apa yang tidak ada lagi atau yang belum pernah ada maupun yang terdapat di luar jangkauannya.
Pengetahuan perseptif pengetahuan dalam arti lebih menyatakan dirinya melalui gerakan tangan, tingkah laku, gerakan-gerakan, sikap-sikap, tindakan, serta jerit teriakan daripada dengan perkataan yang dipikirkan atau dengan keterangan yang jelas.
Pengetahuan reflektif ketika pengetahuan it membuat objek kodrat dari suatu realitas apa pun juga . Pengungkapannya adalah baik dalam bentuk ide, konsep, definisi, serta keputusan-keputusan maupun dalam bentuk lambang, mitos,atau karya-karya seni.
Pengetahuan diskursif ketika pengetahuan itu memperhatikan suatu aspek dari benda kemuadian suatu aspek yang lain, ketika pengetahuan itu pergi dan datang dari keseluruhan ke bagian-bagian dan sebaliknya. Pengetahuan dalam arti ini lebih menampakkan diri sebagai sesuatu yang datang dari sebab ke akbat atau sebaliknya, dari prinsip ke konsekuensi atau sebaliknya.
Pengetahuan intuitif ketika pengetahuan menangkap atau memahami secara langsung benda atau situassi dalam, salah satu asspeknya keseluruhan dalam satu bagian, sebab dalam akibat, konsekuensi dalam prinsip, dan sebagainya.
Pengetahuan itu induktif bila menarik yang universal dari yang individual, dan sebaliknya deduktf, bila menarik yang individual ke yang universal.
Pengetahuan itu kontemplatif, bila mempertimbangkan benda-benda dalam dirinya dan untuk dirinya sendiri.
Pengetahuan itu spekulatif, bila mempertimbangkan benda-benda dalam bayangan-banyangan dan ide-ide atau konsep-konsep tentang benda-benda itu sendiri. Praktis, kalau mempertimbangkan benda-benda menurut bagaimana mereka bisa dipergunakan.
Pengetahuan itu Sinergis, kalua merupakan akumulasi dari seluruh daya kemampuan subjek . Keseluruhan jenis penegtahuan ini dikoordinasikan dari anggota-anggotanya, organ-organnya, dan kemampuan-kemampuannya.
Pengetahuan menjadi sangat kompleks dan beraneka ragam sifat dan bentuknya. Pengetahuan memakai bermacam-macam jalan, menurut bagaimana cara diambil, baik itu berupa objek maupun makhluk berbeda-beda yang tipe dan realitasnya berlain-lainan tingkat dan macamnya.
Intelegensi
Istilah intelegensi diambil dari kata intellectus dan kata kerja intellegere (bahasa Latin). Kata intellegere terdiri dari kata intus yang artinya dalam pikiran atau akal dan kata legere yang berarti membaca atau menangkap. Jadi, kata intellegere berati membaca dalam pikiran atau akal segala hal dan menagkap artinya yang dalam. Menjadi inteligen berarti menangkap apa yang fundamental pada sesuatu dari gejalanya. Inteligensi adalah kegiatan dari suatu organisme dalam menyesuaikan diri dengan situasi-situasi dengan menggunakan kombinasi fungsi-fungsi, seperti presepsi, ingatan, konseptual, abstraksi, imajinasi, atensi, konsentrasi, seleksi relasi, rencana, ekstrapolasi, prediksi, kontrol, memilih, mengarahkan. Pada tingkat intelek yang lebih tinggi, inteligensi juga dapat diartikan sebagai proses memecahkan masalah-masalah dengan penggunaan pemikiran abstrak.
Intelegensi manusia benar-benar memahami segala-galanya, lebih lebih segalanya secara sempurna, artinya tidak ada realitas apa pun yang secara principal tidak dapat dicapainya dan bahwa tidak ada apa pun yang sedikitnya tidak dapat menjadi objek penyelidikannya. "Ada" menarik perhatian intelegensi dengan mempertimbangkan bahwa setiap kegiatan intelegensi mencapai objek-objek sejauh mereka menyangkut "ada". Bila intelegensi ingin mengerti sesuatu , maka penyelidikannya akan mengenai "ada" (eksistensi) atau bagaimana objek itu ber-ada (esensi). Beberapa prinsip yaang mendasari segala penegasan, penilaian, kesimpulan dan penalaran kita adalah sebagai berikut:
Pengetahuan perseptif pengetahuan dalam arti lebih menyatakan dirinya melalui gerakan tangan, tingkah laku, gerakan-gerakan, sikap-sikap, tindakan, serta jerit teriakan daripada dengan perkataan yang dipikirkan atau dengan keterangan yang jelas.
Pengetahuan reflektif ketika pengetahuan it membuat objek kodrat dari suatu realitas apa pun juga . Pengungkapannya adalah baik dalam bentuk ide, konsep, definisi, serta keputusan-keputusan maupun dalam bentuk lambang, mitos,atau karya-karya seni.
Pengetahuan diskursif ketika pengetahuan itu memperhatikan suatu aspek dari benda kemuadian suatu aspek yang lain, ketika pengetahuan itu pergi dan datang dari keseluruhan ke bagian-bagian dan sebaliknya. Pengetahuan dalam arti ini lebih menampakkan diri sebagai sesuatu yang datang dari sebab ke akbat atau sebaliknya, dari prinsip ke konsekuensi atau sebaliknya.
Pengetahuan intuitif ketika pengetahuan menangkap atau memahami secara langsung benda atau situassi dalam, salah satu asspeknya keseluruhan dalam satu bagian, sebab dalam akibat, konsekuensi dalam prinsip, dan sebagainya.
Pengetahuan itu induktif bila menarik yang universal dari yang individual, dan sebaliknya deduktf, bila menarik yang individual ke yang universal.
Pengetahuan itu kontemplatif, bila mempertimbangkan benda-benda dalam dirinya dan untuk dirinya sendiri.
Pengetahuan itu spekulatif, bila mempertimbangkan benda-benda dalam bayangan-banyangan dan ide-ide atau konsep-konsep tentang benda-benda itu sendiri. Praktis, kalau mempertimbangkan benda-benda menurut bagaimana mereka bisa dipergunakan.
Pengetahuan itu Sinergis, kalua merupakan akumulasi dari seluruh daya kemampuan subjek . Keseluruhan jenis penegtahuan ini dikoordinasikan dari anggota-anggotanya, organ-organnya, dan kemampuan-kemampuannya.
Pengetahuan menjadi sangat kompleks dan beraneka ragam sifat dan bentuknya. Pengetahuan memakai bermacam-macam jalan, menurut bagaimana cara diambil, baik itu berupa objek maupun makhluk berbeda-beda yang tipe dan realitasnya berlain-lainan tingkat dan macamnya.
Intelegensi
Istilah intelegensi diambil dari kata intellectus dan kata kerja intellegere (bahasa Latin). Kata intellegere terdiri dari kata intus yang artinya dalam pikiran atau akal dan kata legere yang berarti membaca atau menangkap. Jadi, kata intellegere berati membaca dalam pikiran atau akal segala hal dan menagkap artinya yang dalam. Menjadi inteligen berarti menangkap apa yang fundamental pada sesuatu dari gejalanya. Inteligensi adalah kegiatan dari suatu organisme dalam menyesuaikan diri dengan situasi-situasi dengan menggunakan kombinasi fungsi-fungsi, seperti presepsi, ingatan, konseptual, abstraksi, imajinasi, atensi, konsentrasi, seleksi relasi, rencana, ekstrapolasi, prediksi, kontrol, memilih, mengarahkan. Pada tingkat intelek yang lebih tinggi, inteligensi juga dapat diartikan sebagai proses memecahkan masalah-masalah dengan penggunaan pemikiran abstrak.
Intelegensi manusia benar-benar memahami segala-galanya, lebih lebih segalanya secara sempurna, artinya tidak ada realitas apa pun yang secara principal tidak dapat dicapainya dan bahwa tidak ada apa pun yang sedikitnya tidak dapat menjadi objek penyelidikannya. "Ada" menarik perhatian intelegensi dengan mempertimbangkan bahwa setiap kegiatan intelegensi mencapai objek-objek sejauh mereka menyangkut "ada". Bila intelegensi ingin mengerti sesuatu , maka penyelidikannya akan mengenai "ada" (eksistensi) atau bagaimana objek itu ber-ada (esensi). Beberapa prinsip yaang mendasari segala penegasan, penilaian, kesimpulan dan penalaran kita adalah sebagai berikut:
- Prinsip identitas
- Prinsip alasan yang mencukupi
- Prinsip kausalitas efisien
Insight adalah intelegensi yang berhasil menembus suatu data, menagkap eidosnya bahwa intelegensi mampu mengandaian atau mengabstraksikan untuk menenrangkan data sehingga jelas ciri-ciri pokoknya. Intelegensi suatu kemampuan yang dapat diisolir suatu penentuan aksidental atau sekunder, ia meresapi, mengkarakteristikan dan mengspesialisasikan substansi.
Nah, itu dia pembahasan tentang pengetahuan dan intelegensi manusia. Semoga bermanfaat bagi kalian ya....Jangan lupa comment, kritik, saran dan penilaian untuk isi materi dan design blog saya ya :))) Thanks for visiting ^^
Sumber:
Modul Pembelajaran KBK Filsafat
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBv81XPdivKpwwYEB4g2PcpQ1vpvu6zGvRKCI-eivO5hyDbE-ETz8vTWrfmq7Sqiu3851lQCZTekUxIfVF7LkyJYqZapH8652iorIPstGTGm5NUKWaKE3cqh2xX7XpWjxet9eA-jv8oik/s400/knowledge.png