open your mind for a new knowledge

Sabtu, 27 September 2014

Posted by Litha in | 09.59 4 comments
Halo semua.....
Hari ini saya akan memposting materi yang saya dapatkan dari pertemuan hari jumat di kelas kemaren. Temanya masih sama yaitu Filsafat Manusia, tapi yang dibahas hari ini lebih ke arah kebebasannya. Saat saya mempelajari ini di kelas, dosen saya bertanya sebenarnya manusia itu bebas atau tidak sih? Nah, saya nanti akan memposting pendapat saya tentang kebebasan itu sendiri. Sekarang saya akan menjelaskan dulu kebebasan manusia itu seperti apa, so selamat membaca guys...

Kebebasan

Jiwa dan Kebebasan
Eksistensi jiwa dalam tubuh memampukan manusia untuk menghadirkan diri secara total di dunia dan memungkinkan manusia menentukan perbuatannya. Dalam fungsi menentukan perbuatan,jiwa berhubungan dengan kehendak bebas karena jiwalah manusia menjadi makhluk yang bebas. Kebebasan itu mendasar bagi manusia dan merupakan penting humanisme.

" Sejarah manusia merupakan sejarah perjuangan kebebasan"
(Erich Fromm, The Fear of Freedom, 1960)
Artinya kebebasan menjadi bagian yang tak bisa dipisahkan dari eksistensi manusia.

Erich Formm
Pandangan Determinisme 
Determinisme adalah aliran yang menolak kebebasan sebagai kenyataan hidup bagi manusia. Setiap peristiwa termasuk tindakan dan keputusan manusia disebabkan oleh peristiwa-peristiwa yang lainnya. Seluruh kegiatan manusia di dunia berjalan menurut kebebasan yang bersifat deterministik, yakni:
  1. Deterministik fisik-biologis menyatakan bahwa aktiftas di bumi ini terjadi karena hukum fisika kimia dan hukum-hukum biologis. Artinya, seluruh kegiatan manusia bergerak menurut hukum sebab akibat. Atas dasar ini, maka penilain atas perilaku manusiapun didasarkan pada pertimbangan biologis.
  2. Deterministik psikologi bertolak dari situasi kejiwaan manusia untuk menyatakan penolakan terhadap kebebasan. Freud membagi kelompok ini menjadi 3 bagian, yakni id, ego dan superego.
  3. Deterministik sosial menempatkan lingkungan dan struktur sosial yang melingkupinya sebagai dasar untuk mendekatkan perilaku dan pola pikir seseorang.
  4. Deterministik teotologi adalah aliran determinisme yang keempat. penganut aliran ini menegaskan bahwa manusia tidak berbuat apa-apa tanpa intervensi dari kekuatan di luar diri nya. 
Kelemahan pandangan ini adalah sebagai berikut:
  • Menyangkal sifat multidimensional dan paradoksial manusia (paradoks tidak meniadakan kebebasan dan keharusan). 
  • Menyangkal bahwa manusia selalu melakukan evaluasi dan pemikiran pada tindakannya. 
  • Menafikan adanya tanggung jawab.
Kebebasan sebagai eksistensi manusia karena manusia hidup dalam "kemungkinan dapat" atau berhadapan dengan pilihan yang berbeda bobot, adanya tanggung jawab, makna perbuatan moral ada pada kebebasan (Immanuel Kant).

Immanuel Kant
Definisi Kebebasan 
Secara umum, kebebasan adalah kebebasan negatif. Bebas itu itu tidak ada hambatan tapi bukan kebebasan eksistensial. 
Secara khusus, kebebasan adalah kebebasan positif atau eksistensial. Buktinya manusia selalu ingin lebih baik lagi dari yang sebelumnya. atau adanya proses penyempurnaan diri. 

Jenis-Jenis Kebebasan  
Jenis-jenis kebebasan ada tiga, yakni Kebebasan Horizontal, Kebebasan Vertikal, dan Kebebasan Eksistensial
Kebebasan Horizontal berkaitan dengan kesennagan atau kesukaan, bersifat spontan, semata perimbangan intelektual. Kebebasan Vertikal berkaitan dengan pemilihan moral. Titik tolak dari kebebasan ini adalah mempertimbangkan untuk memuaskan kepentingan diri sendiri dan mempertimbangkan tingkatan-tingkatan nilai. Kebebasan Eksistensial berkaitan dengan kebebasan positif, lambang martabat manusia. Pada kebebasan eksistensial ini mengartikan bebasa adalah orang yang mampu menentukan dirinya sendiri dan mengakui dirinya sebagai pribadi yang otonom serta bersikap dewasa dalam bertindak dan kebebasan sosial (berkaitan dengan orang lain).

Nilai-nilai humanistik dalam kebebasan eksistensial:
  1. Melibatkan pertimbangan 
  2. Mengedepankan nilai kebaikan
  3. Menghidupkan otonomi
  4. Menyertakan tanggung jawab 
Kebebasan sosial dibatasi dalam hal fisik, psikis, dan normatif. Ada 4 alasan mengapa ada pembatasan tersebut, yakni:
  1. Menyertakan pengertian
  2. Memberi ruang bagi kebebasan eksistensial
  3. Menjamin pelaksanaan keadilan bagi masyarakat
  4. Berkaitan dengan hakikat manusia sebagai makhluk sosial
Sejarah Perkembangan Masalah Kebebasan
Filsafat Yunani tidak bisa memberikan jawaban yang memuaskan pada saat iitu karena beberapa faktor, yaitu: 
  • Tidak adanya pertanggungjawaban manusia terhadap tindakannya
  • Manusia adalah bagian alam, maka harus mengikuti hukum umum yang mengaturnya
  • Manusia terpeengaruh oleh sejarah yang bergerak secara siklis
  • Zaman abad pertengahan, masalah kebebasan dilihat dalam perspektif teosentrik
  • Zaman modern, perspektif teosentrik digantikan oleh perspektif antroposentrik
  • Era kontemporer (pascamodern?), kebebasan dipermasalahkan dari sudut pandang sosial
  • Kebebasan dalam pemikiran Timur cenderung dilihat sebagai pembebasan dari kendala keinginan egoistik dan dari kecemasan untuk mencapai kesatuan dan pengendalian diri

 

Nah, itu dia pembahasan tentang Kebebasan Manusia dalam filsafat manusia. Semoga materi yang saya bahas bermanfaat bagi kalian ya....Jangan lupa comment,kritik,saran dan penilaiannya untuk materi yang saya posting dan design blog saya ya ^^ Thanks ya ^^

Sumber:
Power Point by Bonar Hutapea

4 komentar:

  1. GOOD, RAME BANGET BLOGNYA!!!!!!! 99 YA hahahahahahahaha

    BalasHapus
  2. bagussss blognyaa litha selamat jugaa yaa kemaren dapet golden tiket:)

    BalasHapus
  3. wah materinya singkat jelas padat,gambarnya juga bagus 98 yaa buketu

    BalasHapus

Search

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter