open your mind for a new knowledge

Minggu, 21 September 2014

Posted by Litha 15.34 7 comments

Hallo bloggers!!

Hari ini saya akan memposting materi filsafat tentang Subjektivisme & Objektivisme serta Konfirmasi, Inferensi dan Kontruksi Teori. Pada pertemuan ke 4 di mata kuliah filsafat, sedikit melelahkan karna banyak sekali materi yang dibahas selama ssatu hari penuh. Setelah ini saya juga akan memposting tentang “Filsafat Logika” so, stay turn ya guys!! ^^

      A.    Subjektivisme & Objektivisme
Subjektivisme
Ciri-ciri pendekatan subjektivitas:

  • Menggagas pengetahuan sebagai suatu keadaan mental yang khusus (semacam kepercayaan yang istimewa),misalnya sejarah, kepercayaan-kepercayaan yang lain.
  • Pengalaman subyektif (kokoh terjamin) sebagai titik tolak pengetahuan dari data inderawi (intuisi) diri sendiri.
  • Prinsip subyektif tentang alasan cukup, karena pengalamanan bersifat personal, benar secara pasti dan meyakinkan karena berlaku sebagai pengetahuan langsung dari diri subyek.

Pendukung pandangaan subjektivitas ini, yaitu:

  • Aristoteles dan Plato
  • Rene Descartes : saya berpikir maka saya adalah pengada yang berpikir.
  • Kaum Solipsisme (solo ipse)
  • Kaum Realisme Epistemologis: berpendapat bahwa kesadaran menghubungkan saya dengan “apa yang lain” dari diri saya.
  • Kaum Idealisme Epistemologis : berpendapat bahwa setiap tindakan mengetahui berakhir di dalam suatu ide, yang merupakan suatu peristiwa subyektif murni.
Objektivisme
Objektivisme adalah Suatu pandangan yang menekankan bahwa butir-butir pengetahuan manusia dari soal yang sederhana sampai teori yang kompleks,mempunyai sifat dan ciri yang melampaui (di luar) keyakinan dan kesadaran individu (pengamat). Pendukung pandangan ini adalah Popper, Lataatos, dan Marx. Ada tiga pandangan dasar objektivisme:
  1. Kebenaran itu independen terlepas dari pandang subjektif,
  2. Kebenaran itu datang dari bukti faktual,
  3. Kebenaran hanya bisa didasari dari pengalaman inderawi.
Pandangan ini sangat dekat dengan positivisme dan empirisme. Objek memiliki sifat yang permanen dan umum. Untuk mempercayai kebenaran kesaksian inderawi, beberapa syarat harus dipenuhi:
  • Obyek harus sesuai dengan jenis indera.
  • Organ indera harus normal dan sehat.
  • Karena obyek ditangkap melalui medium, maka medium itu harus ada.
Perbedaan antara obyek khusus dan obyek umum, yaitu:
  • Obyek khusus merupakan data yang ditangkap hanya oleh satu indera. Misalnya, warna, suara, bau.
  • Obyek umum merupakan data yang dapat ditangkap oleh lebih dari satu indera. Misalnya keluasan dan gerakan yang dapat dilhat dan diraba atau oleh indera lainnya.

      B.     Konfirmasi, Inferensi dan Kontruksi Teori

Konfirmasi (confirmation = penegaassan)
Ada dua aspek konfirmasi, yakni kuantitatif dan kualitatif. Konfimasi berhubungan dengan simpulan yang normatif antara hipotesis yang sesuai dengan fakta-fakta yang ada. Ada tiga jenis konfirmasi, yaitu:
  • Decision theory: kepastian berdasarkan keputusan.
  • Estimation theory: menetapkan kepastian dengen memberi peluang benar-salah melalui konsep probabilitas.
  • Reliability theory: menetapkan kepastian dengan mencermati stabilitas fakta/evidensi yang berubah-ubah terhadap hipotesis.

Inferensi 

Inferensi dapat didefinisikan sebagai suatu proses penarikan konklusi dari satu atau lebih proposisi (keputusan). Penyimpulan: bisa berupa “mengakui” atau “memungkiri” suatu kesatuan antara dua pernyataan. Inferensi dalam proses penarikan simpulan ada dua cara, yaitu deduktif dan induktif.
Inferensi deduktif dibagi menjadi dua, yakni Inferensi Langsung dan Inferensi Tidak Langsung  (Silogistik). Inferensi langsung adalah penarikan simpulan (conclution) dari pernyataan (premis).Sedangkan inferensi tidak langsung adalah penarikan simpulan dengan dua premis.

Kontruksi Teori
Teori adalah model atau kerangka pemikiran yang menjelaskan fenomena alami/sosial tertentu. Pengelompokan perkembangan ilmu pengetahuan dalam tiga periode:
       Animisme
       Ilmu empiris: tolak ukur ilmu paling sederhana adalah pengalaman, klasifikasi, penemuan hubungan-hubungan, perkiraan kabenaran.
      Ilmu teoretis: gejala yang ditemukan dalam ilmu empiris diterangkan dengan kerangka pemikiran.
Ada tiga model kontruksi teori, yaitu:
  • Model korespondensi: kebenaran sesuatu dibuktikan dengan menemukan relevansinya dengan yang lain.
  • Model koherensi: sesuatu dipandang benar bila sesuai dengan moral tertentu. Mementingkan kesesuaian antara kebenaran obyektif – rasional universal dan kebenaran moral/nilai. Model ini digunakan dalam pendekatan fenomenologis.
  • Model paradigmatis: konsep kebenaran ditata menurut pola  hubungan yang beragam, menyederhanakan yang kompleks.

Aliran dalan kontruksi teori sebaagai berikut:
  • Reduksionisme: teori itu suatu pernyataan yang abstrak, tidak dapat diamati secara empiris dan tidak dapat diuji langsung.
  • Instrumentalisme:  teori adalah instrumen bagi pernyataan observasi agar terarah dan terkonstruksi.
  • Realisme: teori dianggap benar bila real, secara substantif ada,  bukan fiktif.

Nah, itulah ilmu yang dapat saya bagikan ke para bloggers hari ini semoga bermanfaat ya!!. Ikuti terus postingan-postingan yang akan saya update setiap harinya ^^  Silahkan memberi saran, kritik dan penilaian para bloggers ya, karena itu sangat membantu agar saya dapat lebih baik lagi. Thanks for visiting my blog ^^


Sumber:
            Power point by Calorus Suharyanto dan Mikha Agus W
            www.google.com/image

7 komentar:

  1. Saran saya perbanyak lagi sumber-sumber untuk membuat materi ini. Jangan hanya menggunakan sumber yang berasal dari power point yang belum tentu dapat dipertanggung jawabkan isinya. Carilah sumber seperti buku. Penilaian saya untuk postingan ini 80

    BalasHapus
  2. wah ada foto nya aku kasih nilai 82 yaaa :)

    BalasHapus
  3. nice blog litha. menarik banget buat dibaca hehe 88 ya :)

    BalasHapus
  4. Blognyaa rapihhhh hehehe kasih 83 deh buat litha :)

    BalasHapus
  5. bagus paraahhh iri dehhhhh sama blog nya litha :((( hehehhee 90 ya :))) mangat

    BalasHapus

Search

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter